Jumat, 30 Juli 2010

SISTEM CARDIOVASKULER


Sistem cardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe. Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran darah melalui seluruh tubuh. Arteri merupakan organ yang membawa darah dari jantung, sedangkan vena merupakan organ yang membawa darah ke jantung.

Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan, disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan extraseluler atau interstisiil. Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali kedalam darah limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membarsihkan jaringan, sehingga saluran limfe juga dianggap menjadi bagian dari sistem peredaran darah.

A. FUNGSI JANTUNG

Pengertian

Jantung merupakan organ berongga, berotot, dan berbentuk kerucut. Otot jantung merupakan jaringan yang istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).

Jantung terletak diantara paru-paru kiri dan kanan, di daerah yang disebut mediastinum, dibelakang badan sternum, dan dua pertiganya terletak disisi kiri.Puncak jantung biasanya terletak setinggi ruang interkostal keelima, sekitar 9 cm dari garis tengaah. Ukuran jantung sekitar 12 cm dari basis ke puncak, dengan lebar sekitar 9 cm dan tebal sekitar 6 cm.

Gambar 1. Anatomi Jantung

Struktur umum

Jantung dipisahkaan dari basis kepuncaknya oleh partisi otot yang disebut septum. Dalam kondisi sehat, kedua sisi jantung tidak berhubungan. Masing-masing sisi dibagi lagi menjadi ruang atas dan ruang bawah. Ruang atas pada setiap atrium berukuraan lebih kecil dan merupakan kamar penerima, tempat tujuan aliran darah dari vena. Bilik bagian bawah (ventrikel) merupakan kamar pemompa (discharging), tempat darah mulai didorong ke dalam arteri. Setiap etrium berhubungan dengan ventrikel sisi yang sama melalui suatu lubang yang disebut katup atrioventrikular.

Lapisan-lapisan jantung meliputi;

1. Miokardium

Moikardium merupakan otot jantung yang berperan penting dalam sirkulasi darah. Miokardium mempunyai ketebalan yang bervariasi, paling tebal pada ventrikel kiri, lebih tipis pada ventrikel kanan, dan paling tipis pada atrium.

2. Endokardium

Endokardium suatu lapisan tipis, licin dan mengkilat yang melapisi atrium

dan ventrikel. Endokardium terdiri dari selapis sel endoteelial yang

berkesinambungan dengan katup jantung dan dengan lapisan endotel

pembuluh darah.

3. Perikardium

Perikardium melapisi jantung dan pembuluh darah besar dan mempunyai dua lapisan. Lapisan luar atau perikardium fibrosa, tertanam kokoh pada diafragma, pada selubung luar pembuluh darah besar, dan pada permukaan posterior sternum, dengan demikian jantung dipertahankan pada posisi didalam rongga dada. Sedangkan lapisan dalam atau perikardium serosa, melapisi perikardium fibrosadan mengalami invaginasi pada permukaan jantung.

Fungsi Jantung

Jantung adalah sebuah pompa yang berfungsi mendorong darah kedalam dan melalui arteri, tetapi jantung kiri dan kanan berfungsi secara terpisah.

1. CURAH JANTUNG

Akibat kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron maka darah pun dipompa masuk kedalam sirkulasi pulmonar dan sistemik. Volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit dikenal dengan istilah curah jantung.

Besar curah jantung ini berubah-rubah, tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan nutrisi. Karena curah jantung yang dibutuhkaaaan juga tergantung dari besar serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat yaitu yang dikenal dengan sebutan indeks jantung (cardiac indeks). Indeks jantung ini didapatkan dengan membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh dan berkisar antara 2,8 sampai 3,6 liter/menit/m2 permukaan tubuh.

Curah sekuncup adalah darah yang dikeluarkan oleh ventrikel per detik.

Curah jantung = frekuensi jantung x curah sekuncup

2. ALIR BALIK VENA

Darah dikumpulkan dari jaringan kerja kapiler kedalam venula dan kemudian kedalam vena. Ketika mencapai vena, darah tersebut telah kehilangan sebagian besar kandungan oksigennya sehingga warnanya menjadi gelap keunguan. Diperlukan katupuntuk mencegah darah mengalir kearah yang salah.

Aliran balik vena tergantung pada tiga faktor;

a. Gaya isap ketika atrium relaksasi.

b. Gaya isap ketika gerakan inspirasi torak

c. Tekanan pada vena berdinding tipis oleh kontraksi otot.

B. PEREDARAN DARAH

1. PEMBULUH DARAH PADA PEREDARAN DARAH KECIL

Pembuluh darah pada peredaran darah kecil, terdiri atas:

a. Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju ke paru-paru. Mempunyai dua cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru kana dan kiri yang banyak mengandung CO2 di dalam darahnya

b. Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Didalamnya berisi darah yang banyak mengandung O2

Peredaran Darah Kecil







2. PEMBULUH DARAH PADA PEREDARAN DARAH BESAR

Pembuluh darah pada peredaran darah besar, yaitu aorta merupakan pembuluh darah arteri yang besar yang keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diapragma lalu menurun kebagian perut.

Peredaran Darah Besar;









Gambar 2. Sistem Sirkulasi Peredaran Darah Besar dan Kecil


REFERENSI

Cunningham, F.G. (1995). William Obstetrics. Jakarta : EGC.

Hamilton, P.M. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarata: EGC.

Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. (2001). Konsep Asuhan kebidanan. Pusdiknakes : Jakarta.

Sarwono,P. (1999). Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta : YBSP.

Sastrawinata. (1998). Obstetri Fisisologi. Bandung : UNPAD







Tidak ada komentar:

Posting Komentar